Sabtu, 30/06/2007 Lisa Antasari - Okezone
Laporan tersebut langsung disampaikan Koordinator Pilkada Watch Sayed Junaidi Rizaldi yang diterima Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Polda Metro Jaya di Mapolda, Sabtu (30/6/2007).
Sayed menjelaskan, dalam temuan tersebut terdapat sejumlah indikasi kecurangan diantaranya banyak nama calon pemilih dengan alamat sama. Selain itu, ada juga daftar orang yang sudah meninggal namun tercantum sebagai pemilih.
“Kami juga mendapati duplikasi tanggal lahir dan domisili tempat yang tidak jelas. Intinya banyak pemilih gelap,” kata Sayed usai membuat laporan.
Dia melanjutkan, Pilkada Watch mengharapkan agar KPUD memperpanjang pendaftaran, legowo menerima kritikan, mengakui kesalahan dan meminta maaf. Sebenarnya, Pilkada Watch tidak bermaksud melaporkan KPUD ke polisi bila bersikap jujur dan transparan.
“Perpanjang pendaftaran, paling tidak selama dua pekan ke depan untuk mendata ulang. Bila tidak mampu, minta bantuan kepada jaringan kampus. Namun, lembaga KPUD terkesan menutup diri dengan dijaga aparat kepolisian,” imbuhnya.
Temuan Pilkada Watch yang bekerja sama dengan lembaga independen non pemerintah seperti LP3S dan Pusat kajian Politik UI lainnya seperti data pemilih Dimro dan berakhiran H (Dimroh - red), namun alamatnya sama. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar